Kamis, 06 Oktober 2016

CARA MENGATUR JARAK TANAM KELAPA SAWIT

CARA MENGATUR JARAK TANAM KELAPA SAWIT

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman primadona bagi sebagian orang yang ingin berwirausaha dibidang perkebunan. Namun terkadang dalam cara pertanaman banyak perbedaan yang sangat mencolok antara perkebunan yang dikelola secara profesional dengan perkebunan rakyat. Hal yang paling mencolok adalah sistem tanamnya dimana kelapa sawit rakyat menggunakan sistem bujur sangkar contohnya perkebunan kelapa sawit sepanjang jalan lintas Sumatera Utara.

Sistem pertanaman kelapa sawit yang dianjurkan adalah sistem pertanaman segitiga sama sisi karena sistem ini lebih efisien sekitar 14 % dari pada sistem bujur sangkar dengan jarak yang sama. Alasan lainnya adalah kelapa sawit memiliki tajuk yang berbentuk lingkaran.

Bagaimana cara menghitungnya?

1. Bujur sangkar :
Perhitungannya sama dengan tanaman yang mempunyai sistem pertanaman segiempat, yaitu :
Rumus :









Perhitungan :
·                     Luas Areal        : 1 Ha
·                     Jarak Tanam    : 9m x 9m









2. Segitiga





















Gambar : oilpalm-mekarsari

Untuk lebih mudah memahami perhitungan jumlah populasi kelapa sawit, maka gambarlah segitiga sama sisi yang mewakili jarak antar tanaman kelapa sawit :

Dimana :
·                  a : Jarak tanam
·                     b : Jarak antar baris yang akan dicari

Rumus :






Perhitungan :

·                     Luas Areal         : 1 Ha
·                     Jarak Tanam     : 9m x 9m X 9m















Selain cara diatas, ada cara simpel yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi yang dikutip dari buku Iyung Pahan :














Kredit : Iyung Pahan

Berikut juga hasil beberapa perhitungan kelapa sawit dari berbagai jarak tanam :

















Jumlah populasi kelapa sawit berdasarkan jarak tanam, kredit : Iyung Pahan

Kesimpulan :
Dari perhitungan diatas tentunya sistem segitiga sama sisi lebih menguntungkan karena jumlah populasi yang lebih banyak. selain itu dalam hal persaingan terutama cahaya matahari, tentunya sistem segitiga lebih unggul karena tajuk tidak saling menutupi.
Sekian artikel sederhana yang bias menambah wawasan tentang perkebunan sawit.

Sumber : Pahan, I. 2008. Panduan Kelapa Sawit dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar